HASILWIN – Kisah Bunda ‘Diselamatkan’ Bayi yang Temukan Benjolan pada Payudara saat Menyusu

A mother sits in an armchair, holding her newborn in her arms, gazing lovingly at her baby.
Jakarta

Menyusui memang diketahui memiliki banyak manfaat baik untuk ibu maupun Si Kecil. Namun, busui yang satu ini mengalami sendiri manfaat menyusui bayi yang justru menyelamatkan nyawanya. Bahkan, Bunda ini merasa diselamatkan bayinya karena temukan benjolan payudara saat menyusu.

Saat menyusui, biasanya para ibu bersantai dan fokus menyusui bayinya semata. Tak banyak dari mereka yang terlalu detail memperhatikan bagian tubuhnya secara saksama. Sehingga, saat ada kelainan di payudaranya pun banyak yang tidak menyadarinya.

Hal itu pula yang dirasakan Danna. Ia merasakan kejanggalan dengan adanya benjolan kecil di payudara kiri saat menyusui anaknya, Frida. Kemudian, Danna segera menemui dokter untuk mengetahui hal tersebut lebih lanjut. Tetapi, saat itu dokter berkata dan meyakinkan dirinya bahwa hal itu umum terjadi pada ibu menyusui, seperti dikutip dari laman Thatslife.

Namun, pernyataan dokternyatanya tak menenangkan Danna. Ia masih merasakan kekhawatiran dan memiliki firasat bahwa sebenarnya ada yang tidak beres pada tubuhnya. 

Kemudian beberapa waktu kemudian, setelah kembali dari liburan, ia dan pasangannya Jon yang sedang berbaring santai di tempat tidur melihat bahwa ada hal yang aneh dilihatnya. Yakni bagaimana benjolan tersebut justru membesar.

Gejala lain yang membuat Danna curiga yakni ketika lengan kirinya juga kesemutan serta puting susunya terbalik dan mengeluarkan cairan. Ia mengira awalnya ialah sisa susu saja. 

Karena merasa ada yang mengganjal dan curiga, kembalilah Danna ke dokter pada keesokan harinya. Ia kemudian diminta untuk menjalani USG dan biopsi. Esok harinya, hasilnya keluar dan ia pergi untuk mengambilnya sendirian karena Jon harus bekerja.

“‘Maaf, tapi itu kanker payudara,’ kata dokter spesialis itu, menjelaskan bahwa saya perlu tes lebih lanjut untuk memastikan apakah kanker itu telah menyebar sebelum memutuskan pengobatan.

Mendengar diagnosa tersebut, rasanya Danna seperti lumpuh saking syok-nya  dengan pernyataan dokter atas kondisi kesehatan dirinya. Ia tidak mempercayai bahwa menyusui bayi telah membuatnya menemukan kanker yang dideritanya. Ia kemudian kembali ke rumah dan merasa pusing dengan beratnya diagnosis yang harus didengarnya tersebut.

Saat Jon sudah di rumah, ia berusaha menyampaikannya dengan seberani mungkin. Dirinya hanya memikirkan anak-anaknya. “Saya tidak bisa meninggalkan mereka. Hati mereka yang kecil akan hancur jika saya meninggal,” kata saya kepada Jon.

Kurang lebih empat minggu kemudian, dirinya mengetahui bahwa tumor tersebut telah menyebar ke kelenjar getah bening di ketiak saya dan digolongkan sebagai stadium 3. Danna dihadapkan pada pilihan untuk mengangkat benjolan berukuran 8 cm itu sebelum memulai kemoterapi dan radioterapi.

Setelah mendudukkan anak-anak, Jon dan saya memberi tahu mereka bahwa saya menderita kanker. “Itu membuat saya sakit dan harus diangkat agar saya bisa sembuh,” saya menjelaskan.

“Kasihan Ibu,” kata Frida. “Apakah Ayah juga menderitanya?”

“Untungnya tidak,” kami tersenyum.

Waktu terus berjalan, Danna kemudian memulai kemoterapi pada bulan Juli 2021. Baginya, tindakan tersebut sangatlah menyakitkan. Yang membuatnya semakin takut ialah karena dokter telah memperingatkan bahwa rambutnya yang hitam panjang akan rontok. Sehingga, ia memutuskan untuk memangkasnya terlebih dahulu. Dalam sebulan, saya juga kehilangan semua rambut di tubuh saya. Ia juga mengalami sariawan di mulut dan gigi yang sakit. 

Suatu hari di taman bermain, saya tidak sengaja mendengar Frida berbicara dengan seorang teman dan neneknya. 

‘Ibu saya menderita kanker,’ katanya kepada mereka.

Sang nenek menghampiri saya. ‘Anda telah memotivasi saya untuk melakukan pemeriksaan payudara,’ katanya, sambil mengakui bahwa dia telah menundanya.

Kisah Danna membagi cerita inspiratif tersebut ternyata banyak menginspirasi keluarga lainnya. Danna kemudian memutuskan untuk menulis buku anak-anak yang menampilkan kisah hidup yang nyata. Dikatakannya, ketika dirinya merasa takut dan kehilangan kendali dalam hidupnya, buku tersebut membantu dirinya memproses emosi dirinya. Akhirnya, pada bulan November 2023, buku bertajuk I Love Someone With Cancer, yang diilustrasikan oleh Hilary Thackway, dirilis.

Semua kisahnya dalam melawan penyakitnya memang dituliskannya dalam sebuah karya tersebut. Secara keseluruhan, sebenarnya Danna sudah menjalani 16 putaran kemoterapi dan beberapa operasi untuk mengangkat massa di payudaranya dan 22 kelenjar getah bening di mana enam di antaranya ditemukan bersifat kanker.

“Saya menjalani 25 sesi radioterapi, dan akhirnya dinyatakan sembuh pada Mei 2022. Lima bulan kemudian, payudara kanan saya diangkat dan menjalani rekonstruksi ganda,” katanya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

 

(pri/pri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *